Kampung Peradaban Liyangan, Segini Tarif Penginapan dan Meeting Roomnya
Kampung Peradaban merupakan penginapan dan tempat pertemuan (meeting room) yang berada di Kompleks Situs Liyangan. Model rumah di Kampung Peradaban didesain mirip dengan hunian pada zaman masyarakat Liyangan kuno, yaitu berupa rumah panggung dengan lantai dan dinding berupa kayu serta beratap ijuk.
Jalannya pun juga didesain mirip dengan jalan di perkampungan kuno Situs Liyangan, yaitu dibuat dari batu-batu yang ditata.
Jadi dapat dikatakan bahwa Kampung Peradaban ini merupakan penginapan dan meeting room (tempat rapat/pertemuan) dimana desain bangunan dan jalannya sebagai gambaran perkampungan Liyangan kuno.
Berkunjung ke Kampung Peradaban bukan hanya dapat menikmati suasana khas pedesaan, sejuknya udara pegunungan, dan gagahnya gunung Sindoro yang ikonik saja.
Namun juga dapat menambah wawasan pengetahuan tentang bagaimana bentuk hunian dan jalan perkampungan kuno di zaman Mataram kuno, yang dikenal dengan Situs Liyangan atau Candi Liyangan.
Lokasi Kampung Peradaban Liyangan
Kampung Peradaban berada di Kompleks Situs Liyangan, beralamat di Dusun Liyangan Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Kampung Peradaban ini terletak diantara Situs Liyangan dan Kolam Renang Cinta Candi Liyangan.
Foto: Google Maps |
Peta Lokasi:
Tarif Penginapan Kampung Peradaban Liyangan
Biaya menginap satu malam di Kampung Peradaban sebesar Rp 200.000.
Fasilitas Penginapan Kampung Peradaban Liyangan
Fasilitas penginapan Kampung Peradaban cukup lengkap yaitu tempat tidur lengkap dengan selimut, kamar mandi dalam, air hangat, meja, kursi, serta kopi pagi dan malam.
Tarif Meeting Room (Gazebo) di Kampung Peradaban Liyangan
Di sebelah kanan gapura masuk Kampung Peradaban terdapat toilet dan mushala, sementara di sebelah kiri terdapat gazebo.
Gazebo utama terletak di ujung kawasan penginapan dan meeting room Kampung Peradaban.
Kedua gazebo tersebut dapat digunakan untuk menyelenggarakan berbagai acara, seperti rapat, pertemuan, pelatihan, reuni, dan sebagainya.
Seperti ini contohnya:
Biaya sewa meeting room/tempat pertemuan sudah termasuk sound systemnya sebesar Rp 500.000.
Di masa mendatang, tarif penginapan dan meeting room beserta fasilitasnya mungkin dapat berubah sewaktu-waktu, perlu diketahui jika postingan ini tidak diupdate sesuai dengan ketentuan terbaru.
Untuk anda yang menggunakan kendaraan bermotor, jangan kuatir karena di lokasi wisata Situs Liyangan ini telah disediakan tempat parkir yang cukup luas.
Yuk berkunjung ke Liyangan, eksplor temuan-temuan di Situs Liyangan, menginap atau bikin acara di Kampung Peradaban, atau berenang di Kolam Cinta Liangan.
Sebagai informasi, Situs Liyangan merupakan sebuah peradaban masyarakat kuno di zaman Mataram kuno yang terhenti aktivitasnya karena Gunung Sindoro meletus.
Sekitar abad 11 Gunung Sindoro meletus dengan sangat dahsyat, muntahan materialnya menerjang dan mengubur perkampungan masyarakat Liyangan Kuno. Hebatnya saat dilakukan ekskavasi, tidak ditemukan korban baik jiwa, harta benda, maupun ternak.
Ini menandakan bahwa masyarakat Liyangan Kuno pada waktu itu telah mampu membaca situasi alam, sebelum Gunung Sindoro meletus mereka telah mengungsi sehingga terhindar dari bencana. Betapa cerdas dan arifnya masyarakat pada waktu itu, selain mampu membangun peradaban yang mengagumkan ternyata juga memiliki pengetahuan dan kemampuan yang hebat dalam hal mitigasi bencana.
Sebagai pemukiman, perkampungan kuno ini meliputi tiga area yaitu hunian, pemujaan, dan pertanian. Perkampungan tersebut ibarat desa modern, dari ragam temuan di Situs Liyangan menandakan bahwa perkampungan seribu tahun lalu itu sudah maju dan modern pada zamannya.
Ragam temuan itu antara lain bekas hunian, jalan, tempat pemujaan, dan lahan pertanian berikut irigasinya. Selain itu juga ditemukan beragam benda kuno yang merupakan barang-barang yang digunakan sehari-hari, seperti kain, tekstil, perkakas rumah tangga yang terbuat dari tanah liat (gerabah/tembikar), logam, batu, dan keramik. Ada juga alat-alat berbahan logam seperti sabit, parang, kapak, tombak, dan sebagainya.
Temuan-temuan ini merupakan gambaran kemajuan kehidupan masyarakat Liyangan Kuno pada waktu itu. Dari hasil ekskavasi dapat diketahui bahwa model hunian pada saat itu berbentuk panggung yang terbuat dari 3 bahan baku, yaitu:
Kayu
Digunakan sebagai tiang, lantai, dan sebagian dinding.
Bambu
Digunakan untuk konstruksi atap sedangkan anyaman bambu digunakan untuk dinding.
Ijuk
Digunakan untuk atap dan sebagai tali untuk mengikat konstruksi bangunan.
Rumah model panggung masyarakat Liyangan Kuno memiliki panjang 5 - 6 meter dan lebarnya 3 meter, ditopang oleh 16 tiang dimana setiap sisinya terdiri dari 4 tiang.
Temuan bekas bangunan rumah ini memang belum dapat dipastikan apakah digunakan sebagai hunian atau untuk keperluan lain, namun setidaknya dengan ditemukannya bekas bangunan tersebut dapat memberikan gambaran bagaimana model rumah pada waktu itu.
Semoga bermanfaat...
Gabung dalam percakapan