Waktu-Waktu yang Tidak Baik Digunakan untuk Tidur
Tidur merupakan cara beristirahat yang paling baik. Kurang tidur dapat berpengaruh kurang baik terhadap kesehatan baik fisik maupun mental, begitu pula sebaliknya jika kelebihan tidur.
Saat tidur tubuh dan otak akan beristirahat, terpenuhinya waktu tidur secara cukup dapat meningkatkan kualitas dalam menjalani aktivitas esok hari. Cukup waktu tidur membuat badan terasa segar kembali, sistem kekebalan tubuh dapat terjaga, emosi dan suasana hati pun dapat terkendali.
Memang tak dapat dipungkiri, padatnya kegiatan kadang akan menyita waktu istirahat sehingga jam tidur pun tak dapat tercukupi. Maka manfaatkanlah waktu istirahat dengan baik agar waktu tidur per hari dapat tercukupi, sehingga akan didapati kesehatan fisik maupun mental.
Tercukupinya waktu tidur dapat meningkatkan produktifitas dalam menjalani aktivitas sehari-hari, penyakitpun tak mudah menjangkiti karena sistem kekebalan tubuh dapat terjaga secara baik.
Beda usia berbeda pula lama waktu tidur yang dianjurkan per harinya, berikut jumlah jam tidur ideal yang dianjurkan menurut kelompok usia mulai bayi hingga lansia:
Usia | Jumlah Jam Tidur Ideal |
---|---|
0–3 bulan | 14–17 jam per hari |
4–11 bulan | 12–15 jam per hari |
1–2 tahun | 11–14 jam per hari |
3–5 tahun | 10–13 jam per hari |
6–13 tahun | 9–11 jam per hari |
14–17 tahun | 8–10 jam per hari |
18–25 tahun | 7–9 jam per hari |
26–64 tahun | 7–9 jam per hari |
Diatas 65 tahun | 7–8 jam per hari |
Kurang tidur memang dapat berpengaruh terhadap kualitas dalam manjalani aktivitas sehari-hari, rasa lelah dan kantuk begitu mudah menghampiri hingga timbul rasa ingin tidur kembali.
Apalagi jika tidak ada aktivitas sama sekali, maka rasa ingin tidur itu akan semakin menguat.
Rebahan di tempat tidur atau sofa yang empuk sungguh terasa nikmat sekali, tak butuh waktu lama mata pun akan terpejam dan sesegera akan tertidur pulas.
Nah jika anda ingin menebus jumlah jam tidur, sebaiknya tidak sembarang waktu. Ada beberapa waktu yang justru tidak baik digunakan untuk tidur, bahkan bisa saja justru berakibat buruk loh.
Dalam Kitab Adab Mencakup 50 Adab Dalam 50 Keadaan karya Sayyid Muhammad Amin bin ‘Idrus bin Abdullah bin Umar bin Syeikh Abu Bakar bin Salim Ba ‘Alawi Al-Husaini, Al-Iman Najmud Din ra menyebutkan waktu-waktu yang sebaiknya dihindari untuk tidur.
Setelah salat subuh dan sebelum terbit matahari
Tidur setelah salat subuh dan sebelum terbit matahari dapat menyebabkan kemiskinan, sebaiknya gunakan waktu ini untuk berzikir atau bersiap-siap untuk bekerja dan aktifitas lainnya.
Setelah terbit matahari
Tidur setelah terbit matahari akan melemahkan badan, gunakan waktu ini untuk beraktifitas agar terhindar dari rasa kantuk.
Setelah azan dhuhur dan sebelum melakukan salat dhuhur
Tidur setelah azan dhuhur dan sebelum melakukan salat dhuhur menjadi pencegah antara diri seseorang yang tidur pada waktu ini dengan salat dhuhur
Setelah asar dan sebelum maghrib
Tidur pada waktu ini dapat menyebabkan kehancuran dan kebinasaan, tidur setelah asar dan sebelum maghrib dapat menyebabkan penyakit pikun. Maka jangan membiasakan tidur pada waktu ini karena bisa berakibat buruk.
“Barang siapa yang tidur setelah salat asar, kemudian terkena penyakit gila, maka jangan menyalahkan siapapun kecuali dirinya”(HR. Abu Ya’la).
Itulah waktu-waktu yang sebaiknya dihindari untuk tidur, jika memang merasakan kantuk pada waktu-waktu ini sebisa mungkin tahanlah agar tetap terjaga.
Gunakan untuk beraktifitas, janganlah berdiam diri apalagi rebahan di tempat tidur atau sofa yang empuk agar rasa kantuk tidak semakin menjadi-jadi.
Semoga bermanfaat...
Sumber:
Sayyid Muhammad Amin bin ‘Idrus bin Abdullah bin Umar bin Syeikh Abu Bakar bin Salim Ba ‘Alawi Al-Husaini. 2015. Kitab Adab Mencakup 50 Adab Dalam 50 Keadaan. Jember. Pustaka Syeikh Abu Bakar.
https://www.alodokter.com/memenuhi-waktu-tidur-yang-ideal-demi-kesehatan
Gabung dalam percakapan